Cinta Tak Direstui

Berat, sakit, bimbang hingga lunglai tak berdaya. Sepasang hati dalam sebuah hubungan yang sangat bahagia dan menyenangkan harus terpecah karna suatu alasan pada judul ini. Disetiap sudut kota hampir mengenal kita, panas terik matahari selalu menemani bersama kita saat mencari rejeki bersama untuk tabungan dimasa depan, derasnya hujan yang selalu membasahi kita saat kita berdua hanya punya jas hujan satu pasang, macetnya jalan selalu kita rasakan berdua. Berat bagiku melepaskan semua, karna pada awalnya sebelum kita, aku lah yang memulai hubungan ini. 2012 akhir bulan, aku mencintai seorang lelaki yg sangat cuek, ketus, hobi berantem dan masa bodo. Aku tak peduli dia begitu, yang aku tau aku mengaguminya. Hari demi hari, bulan demi bulan kagum menjadi cinta. Penasaran semakin besar, aku selalu menyapanya. Berjalan waktu aku bisa merubah aku dia menjadi kita. Namun hubungan ini tak seindah yang aku bayangkan, aku sering terluka, malah lebih parahh. Yang aku tau dia mengiyakan aku hadir dikehidupan dia karna materi. Dan dia pergi dengan wanita lain tanpa sepengetahuanku. Pada malam itu dia main dirumahku, saat dia akan pulang, hpnya tertinggal. Tibatiba ada panggilan masuk dari nomor baru, lalu ku jawab. Dari suaranya seorang wanita, baru ku tanya ini siapa, panggilan sudah diakhiri. Tak lama kemudian dia kembali untuk mengambil hpnya yang tertinggal. Aku bersikap biasa aja seperti tak ada apapa. Aku berusaha tegar. 

Esok harinya hubungan kami berakhir. Secepat itu, ya, dia telah menjalin hubungan dengan wanita lain. Aku tak menyangka, aku begitu bodoh. Yang aku lakukan hanya menangisinya. Aku berusaha mencoba mengiklaskan dia, meski berat yang aku rasakan. Dan aku mencoba mencintai lelaki lain, tapi tetap saja aku tak bisa melupakan dia. Biarpun aku tau dia sudah memiliki wanita baru dan aku sering melihatnya jalan berdua. Gak hanya bodoh, mungkin aku sudah gila. Parahnya lagi, aku masih tetap mengharapkannya, berharap dia kembali kepadaku. Dan, semua terjadi. Dia kembali padaku meminta maaf, dan aku menerimanya. Dengan semua kekurangan serta kelebihannya.

Berjalannya waktu hubungan kami lancar, kami menghabiskan waktu hampir bersama disetiap hari. Entah, banyak yang serupa aku dengamnya. Dia sering bercerita tentang masa kecilnya, yang sama sepertiku. Dan dia juga menjelaskan bagaimana kondisi keluarganya yang sama juga sepertiku. Nggk hanya itu, disisi lain aku jauh dengan Ayahku, namun kehadiran dia membuat aku merasa ada bagian dari Ayahku ada pada dirinya. Dari postur tubuh, pola pikir, hobi, kebiasaan hingga cara menyikapiku sama seperti apa yang dilakukan Ayahku.

Rencana Tuhan memang tidak ada yg mengerti, namun banyak berdoa dan berusaha akan merubah tekat kita semakin besar. Cinta memang aneh, penuh dengan tekateki, tak punya arah namun yang ada didalamnya susah untuk keluar. Seperti halnya tunas, yang akan tumbuh dan berbunga yang nantinya berbuah. 

Dari semua itu cinta menyadarkanku bagaimana cara dan rasa saling menghargai. Dan aku sampai saat ini masih bingung mengapa aku bisa sedalam ini mencintainya? Dia, seorang laki laki biasa, tak punya baju dinas, tinggal dirumah apa adanya, dan tidak pernah memperindah diri seperti laki laki yang akan kencan dengan pacarnya dimalam minggu. Dibalik itu semua dia punya hati yang besar, rasa sabar yang luar biasa, dia punya mama yang baik sekali denganku.

Tuhan.. Aku begitu mencintainya, ijinkan aku menjadi pendamping hidupnya hingga akhir hayat. Aku selalu berdoa yang terbaik untuk kami. Aku hanya bisa berharap suatu saat nanti aku tinggal bersamanya didalam keluarga kecil yang berbahagia. Terimakasih tuhan sudah mempertemukanku dengannya❣

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelam

Hancur namun tak berkeping