Hancur namun tak berkeping

Perasaan seperti pasir yang digenggam. Bukan perihal kepercayaan. Setiap kata bagiku sebuah pernyataan. Namun katamu sebuah lagu bukanlah suatu pembuktian yang nyata. Aku bingung, entah berat atau jauh. Entah sakit atau lunglai. 

Aku memang tak berparas cantik, tak pandai merias diri dan wajahku. Aku pun tak menarik, aku tak anggun, dan aku tak seindah bidadari dalam puisi. 

Aku takut, dengan apa adanya diriku ini, kamu bisa saja tertarik dan kagum dengan keanggunan wanita lain diluar sana. Karna aku hanya seperti ini, aku tak terlalu peduli dengan penampilanku, aku tak tertarik dengan baju mewah dan asesoris lucu. Aku suka kesederhanaan dan aku cinta dengan apa adanya diriku. Meski kau tak pernah memuji diriku selama aku menjadi wanitamu.

Sedangkan kamu, selalu terlihat indah dimata, hati, dan jiwaku. Kamu sempurna, lelaki paling sempurna dari 1001 lelaki yang aku kenal. Parasmu tampan dan indah. Senyum manismu yang selalu meluluhkan amarahku. Semua yang ada dalam dirimu telah merubah duniaku menjadi lebih indah dan berarti. 

Apalah arti keindahan jika hati tak sejalan. Aku takut.. Aku takut.. Aku takut kmu pergi meninggalkan aku dengan kesederhanaanku. 

Untuk lelakiku yang paling aku cinta dan aku sayang, maafkan aku, jika aku tak seindah wanita yang lain. Maafkan aku selalu tampil apa adanya. Maafkan aku, jika aku sering membuat hatimu sakit bahkan terluka. 

Dekap aku, genggam tanganku. Kita berjalan bersama. Terimakasih telah membuat hidupku semakin berarti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelam

Cinta Tak Direstui